Sabtu, 03 November 2012

THE HEART SPEAKS; dengarlah jantung Anda bicara


Akhirnya setelah 4 bulan nongkrong di rak buku, selesai juga novel kisah seorang kardiolog ini di baca. THE HEART SPEAKS; dengarlah jantung Anda bicara.
Novel ini ditulis oleh Mimi Guarneri, M.D. seorang ahli kardiologi yang “berani” memandang jantung sebagai organ yang tidak hanya sekedar “jantung”.
Karena ku pikir bermanfaat, jadi ku rangkum dan ku share ke teman2 semua,, semoga bermanfaat,,
Check this out.....

“Angina adalah cara jantung berkomunikasi kepada pemiliknya dengan berseru: PERHATIKAN !!”
Dokter spesialis jantung diajarkan bahwa bagian lain dari dalam tubuh pasien merupakan pekerjaan dokter spesialis lainnya dengan bidang keahlian mereka masing-masing. Dokter ahli ginjal, paru-paru, saraf dan memegang bidang keahlian mereka masing-masing.
Namun tidak ada yang menangani pikiran dan jiwa. Pendeta, ustadz, psikolog, ahli pijat-para profesional lain dari dunia luar-adalah orang-orang yang ditemui pasien jantung untuk mengatasi trauma, patah hati, kesedihan, atau emosi lain yang mereka alami.
Tak ada yang berbicara tentang sisi lain dari jantung yang tak tampak dalam pengujian stres atau dalam elektrokardiogram : jantung batiniah yang dipengaruhi oleh kekerasan, stres dan depresi. Jantung emosional yang dapat hancur akibat kehilangan seseorang yang dicintai. Jantung cerdas yang memiliki sistem sarafnya sendiri dan dapat berkomunikasi dengan otak dan bagian tubuh lainnya. Tidak ada yang mengajarkan tentang jantung spiritual yang mencari makna kehidupan. Jantung universal yang berkomunikasi dengan jantung lain, atau jantung mula yang beedenyut dalam janin seorang bayi disebuah rahim sebelum otak berdenyut.
Orang-orang Yunani yakin bahwa jiwa berdiam di dalam jantung.
Tidak ada bagian tubuh lain yang begitu sering disebut-sebut dalam syair, begitu lazim dipergunakan sebagai simbol cinta dan jiwa, dan begitu sering dikaitkan dengan tujuan religius.
Ketika saya ditanya “Dimana Anda merasakan cinta?” anda mungkin tidak akan meletakkan tangan Anda di leher atau di perut, tetapi di sisi kiri atas dada Anda-daerah dimana jantung Anda berada. Dan juka saya bertanya bagaimana melukiskan perasaan cinta itu, Anda mungkin menggambarkan sensasi yang menyenangkan atau lambungan kebahagiaan. Beginilah rasanya cinta.
Tetapi darimana Anda mnegetahui hal ini ?
Ilmu pengetahuan barat telah lama meyakini bahwa otak adalah organ yang bertanggung jawab terhadap perasaan seperti ini, organ yang mengatur komunikasi jaringa yang ada di dalam tubuh kita. Dalam pandangan ini otak merespons rangsangan dari luar dan menghasilkan emosi yang hanya sedikit bisa kita kendalikan. Ketika kita bertemu denga orang yang kita sayangi;atau dengan bayangan yang mengerikan, atau situasi yang berbahaya, otak terlebih dahulu dianggap sebagai pembawa pesanyang mendorong pesan-pesan tersebut ke seluruh tubuh kita yang menunggu perintah dengan pasif.
Namun penelitian yang dilakukan oleh John dan Beatrice pada tahu 1960-an menunjukkan bahwa model ini tidak sepenuhnya akurat. Jantung, berdasarkan temuan Lacey, tidak hanya sebuah pompa , tetapi juga organ yang memiliki kecerdasan yang tinggi dengan sistem saraf, kemampuan membuat keputusan, dan memiliki hubungan tersendiri ke otak, berkomunikasi dengan suatu cara yang memengarubi bagaimana kita merasakan dan bereaksi terhadap lingkungan luar. Jantung memiliki logikanya yang unik, yang seringkali berbeda dengan sistem saraf otonom. Mereka memiliki teori bahwa jantung “menyetel” indra dan secara tak langsung menyetel otot denga  suatu bahasa yang diubah menjadi impuls saraf yang menembus otak.
Pada tahun 1991, Dr. J Andrew Armour memperkenalkan konsep fungsi” otak jantung, terfokus padasistem saraf intrinsik jantung yang tersusun dari jaringan neuron dan neurotransmitter yang kompleks. Sirkuit “otak kecil” yang rumit ini memungkinkan dirinya bekerja secara independen dari otak ke kepala kita-unutk belajar, mengingat, bahkan berpikir dan merasa. Setiap denyut jantung mengirim sinyal yang kompleks ke otak dan organ lainnya. Sinyal ini mampu mencapai pusat otak yang lebih tinggi dan akhirnya memengaruhi alasan, pilihan, emosi, dam persepsi. Jelas jantung tidak saja memiliki bhasanya sendiri, tapi jiga pikiranyya sendiri.
Pada tahun 1983, jantung diklasifikasikan sebagai kelenjar endokrin ketika para ahli menemukan bahwa jantung menghasilkan hormon yang disebut sebagai atrial natriuretic factor. Ini merupakan jalan lain lagi bagi jantung untuk berkomunikasi dengan otak dan organ lainnya.
Kemajuan ilmu pengetahuan yang seperti ini menyorot sebuah fakta bahwa walaupun kita mungkin percaya bahwa otak adalah pembuat keputusan den pengatur, jantung seberat spuluh ons ini ternyata lebih kuat dari yang kita bayangkan.
Jantung tidak hanya melekat di dalam tubuh tetapi juga di dalam kultur, tempat dan waktu. Kita semua mengetahui faktor resiko tradisional penyakit koroner yang diakibatkan oleh faktor fisik seperti obesitas, kolesterol tinggi, hipertensi, merokok, diabetes, dan gaya hidup tak aktif. Tetapi faktor2 ini ternyata tidak ditemukan pada 50% dari pasien penyakit koroner. Kini kita tahu bahwa penyakit jantung dapat disebabkan oleh faktor lain yang hampir tak kentara, seperti perasaan terasing, depresi, dan rasa permusuhan, yang berhubungan tak hanya dengan bagaimana cara kita hidup, tapi juga bagaimana kita menjalani hidup.
Orang yang tingkat permusuhannya tinggi memberikan respon denyut jantung dan tekanan darah yang lebih mencolok jika ditempatkan dalam situasi yang memicu kemarahan. Hormon stres seperi kortisol dan epinefrin mencapai kadar puncak dalam situasi ketika orang merasa marah dan tak dapat mengendalikan hidupnya, sehingga menyebabkan naiknya kadar kolesterol dan gula darah.
Dari sudut pandang tubuh, rasa permusuhan dan amarah dianggap sebagai bunyi lonceng yang mengingatkan tubuh untuk mempersiapkan diri menghadapi perkelahian. Jadi, ketika bersiap-siap untuk bereaksi; denyut jantung bertambah cepat, otot2 menjadi tegang, hormon stres dilepaskan, pandangan dan pendengaran menjadi lebih akurat dan terfokus, dan seluruh badan berkontraksi.
Sebagai organ , jantung memiliki daging yang keras dan tidak mudah terluka. Dalam hal kekerasan, ketegangan, kekuatan umum, dan ketahanannya serat2 jantung jauh melampaui semua organ lain. Namun sebagai tempat berdiamnya perasaan, jantung sangatlah sensitif. Ia dapat meraakan nyeri, kepedihan, kebingungan, dan melalui ribuan jenis penderitaan yang disebut pengalaman manusia.
Dalam suasana penuh kepedihan, tubuh dibanjiri oleh limpahan hormon stres dari sistem saraf simpatis yang meningkatkan denyut jantung dan mengerutkan arteri. Pada kenyataannya terdapat kondisi medis yang disebut stres kardiomiopati atau “sindrom patah hati” yang sering dilihat oleh dokter2 UGD pada para pasien yang umumnya sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Akibat stres emosional yang kuat oleh sebuah peristiwa mendadak, seperti kematian orang tercinta, kondisi ini menunjukka semua gejala serangan jantung, seperti rasa nyeri dada, napas yang pendek, dan melemahnya otot jantung.
Kesedihan dapat menyebabkan perubahan fisiologis semacam itu ketika proses fisiologis sedang berlangsung. Penelitian yang dilakukan oleh Elisabeth Kubler Ross menyoroti tahap-tahap yang dihadapi sebagian besar orang ketika menghadapi kematian mereka sendiri atau kematian orang lain. Tahap2 ini meliputi tahap penyangkalan, kemarahan, negosiasi, depresi, dan akhirnya menerima. Meskipun tidak semua orang melewati semua tahap ini, sebagian besar melalui setidaknya dua diantaranya.
Doa adalah sesuatu yang banyak orang lakuakan untuk kekutan, harapan, penghiburan dan tuntunan, tetapi hanya sedikit yang membahas hal ini. Seperti yang dikatakan oleh prof.Rodney Stark dari univ. Baylor, “doa adalah salah satu aktivitas yang paling lazim dan palin tak diakui di planet ini.”
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa doa dapat mempercepat perubahan dalam sistem kardiovaskuler karena dapat memberikan kondisi tenang yang bersifat terapi.

Sungguh jantung adalah organ yang luar biasa....
Semoga kesampaian jadi dokter spesialis jantung...
amiiiinn..
:PP

1 komentar:

  1. Tulisan pica keren2 (y) mantap pengolahan kata2nya... Srasa tiap kata mmiliki jiwa.... :D

    BalasHapus