Jumat, 12 Desember 2014

30 Hari Menulis Surat Cinta #5 (Long Distance..)

Bukanlah hidup, jika di dalamnya hanya kamu temukan kebahagiaan saja. Sebab hidup diciptakan Tuhan bersama pasangannya. Sebagaimana kau dan aku. Disana juga ada bahagia, ada derita. Ada tawa ada airmata.Ada jatuh dan bangun. Ada jauh dan dekat. Ada perpisahan dan pertemuan. Bersamanya Tuhan berikan rasa cinta pada manusia sebagai teman hidupnya. Bukan hanya sebagai sosok yang kau peluk ketika kau bahagia, tapi juga sosok yang memelukmu ketika kau bersedih. Bukan hanya sebagai  sosok yang dapat kau ajak tertawa bersama, tapi juga sosok yang mengajakmu tertawa bersamanya. Bukan hanya sosok yang kau butuhkan, tapi juga sosok yang membutuhkanmu.
Aku sendiri selalu percaya, jatuh cinta pada awalnya hanyalah sebuah reaksi kimia. Sebuah stimulus yang mengaktifkan sistem syaraf simpatismu, membuat jantungmu berdegup lebih kencang, telapak tanganmu mengeluarkan keringat lebih banyak, kontraksi ususmu lebih kuat, pupilmu lebih lebar, dan bahkan tidur malammu pun terganggu. Itulah mengapa jatuh cinta menjadi kekuatan besar yang manusia miliki. Karena untuk beristirahatpun bahkan kau rasa tak perlu. Sebuah stimulus yang membuat tubuhmu mengeluarkan banyak endorfin yang menyebabkan kamu euforia sepanjang hari.
Lambat laun reaksi kimia itu akan berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam dari sekedar jatuh cinta. Cinta akan berubah menjadi kebiasaan. Cinta adalah ketergantungan. Seiring waktu kadar endorfinmu mungkin tidak cukup lagi untuk membuatmu menggebu-gebu seperti dulu. Namun, lebih dari itu, kamu mulai tidak bisa hidup tanpanya.
Cinta memang tak lepas dari ketergantungan dan kebiasaan. Seorang yang menyapamu setiap pagi, tersenyum di kala kau merajuk karena hal kecil, memelukmu ketika kau menangis, mengisi sela jarimu ketika kau berjalan bersebelahan, mencium keningmu, dan selalu ada sebelum kau kembali tertidur untuk menghadapi esok hari. Seseorang yang kau cium tangannya,kau hormati keputusannya, kau pahami tatapan dan getar bibir amarahnya, dan seseorang yang kau pikirkan pertama kali ketika kau dalam kebahagiaan maupun kesulitan.
Cinta bahkan bisa membuat seseorang yang tak pernah membagi beban hidupnya kepada siapa-siapa bisa dengan tidak segannya meminta pertolonangan. membuatmu bisa diandalkan. Membuatmu masuk semakin dalam dalam kisah hidupnya, dan mengerti masa lalunya.
Aku bisa saja tersenyum di hadapan semua orang, tertawa bersama semua orang. Namun hanya kepadamulah aku bisa benar-benar menumpahkan airmata yang tak bisa aku keluarkan di depan orang lain. Tawa bisa saja tumpah dimanapun. Namun tangis bukanlah hal mudah yang bisa ku tunjukkan pada orang lain. Bahumu dan telapak tanganmu dalam senyap yang kerap kali aku rindukan ketika aku dalam kesulitan saat ini. Saat kita berjauhan.
Mungkin kita sedang diuji dengan ujian kecil ini.Jarak. Namun Tuhan menciptakan jarak untuk cinta, untuk mengetahui seberapa setia penantian seseorang, seberapa bijak ia memanajemen rindu dan seberapa kuat ia mencintai dengan doa.
Semua orang mungkin bisa saja berkata aku cinta padamu, namun tidak semua dapat membuktikannya dengan penantiannya yang sabar. Tetap berpegang pada janjinya. Walau apapun yang melintang di depan sana.
Semoga Tuhan menguatkan hati dan tubuhmu, menguatkan imanmu.memurahkan dan menghalalkan rezekimu, dan melancarkan segala urusan-urusanmu disana. Aku akan kembali, pulang. Disini tak ku temui kata itu, karena tidak ada yang menungguku.
I love you.. I always do...


Singkawang, 12 Desember 2014